Minggu, 02 November 2014

Kenapa Lebih memilih LDR?



Jarak, jarak, jarak, kenapa selalu 
jarak yang dipermasalah dalam 
hubungan jarak jauh atau LDR? 
Bukannya cinta itu lebih dari 
jarak? Bukannya rindu itu lebih 
kuat dari jarak? Dan lagi pula, 
bukannya jarak dan rindu itu 
pasangan yang romantis? 
Bukankah kalau gak ada jarak gak 
ada yang namanya Rindu? 
Sudahlah, jarak itu bukan apa-apa 
kalau cinta di antara dua pasangan 
sudah sangat dekat. 

LDR memang punya banyak 
kekurangan, semua orang bahkan 
yang tak berpacar pun tahu 
kekurangan LDR. Tapi bukannya 
ngomongin kekurangan itu hal yang 
basi? Kenapa harus ngomongin 
kekurangan kalau ngomongin 
kelebihan lebih asik? 

Apa aja sih kelebihan LDR? 

1. Hubungan Jadi Lebih Kreatif 
Keterbatasan biasanya adalah 
yang bikin kita jadi kreatif. 
Misalnya aja kamu punya 
keterbatasan dalam hal keuangan, 
karenanya kamu jadi rajin kerja 
dan nyari hal-hal kreatif lainnya. 
Misalnya kamu punya keterbatasan 
bahan ketika membuat karya ilmiah, 
biasanya kamu jadi lebih kreatif 
mencari bahan lain, dan akhirnya 
karyanya jadi karya yang unik. 

Nah seperti itu jugalah LDR. 
Keterbatasan jarak biasanya 
menjadi pemicu munculnya 
kreativitas kamu dalam membina 
hubungan. Misalnya aja kamu yang 
biasanya SMS-an, sekarang jadi 
kirim-kiriman surat. Yang asalnya 
WhatsApp-an, sekarang jadi kirim- 
kiriman pesan lewat burung 
merpati. Yang asalnya BBM-an, 
sekarang jadi kirim-kiriman pesan 
lewat botol berisi sura cinta yang 
dihanyutin di laut. Hubungan kalian 
jadi beda, lebih unik, dan lebih 
berkesan. 

2. Bisa Lebih Fokus Sama Kerjaan 
Kalau pacaran jarak dekat, 
biasanya kita suka mengalami 
banyak dilema. Misalnya lagi mau 
ngerjain tugas eh si pacar malah 
minta anter ke salon. Kita udah 
bilang gak bisa nganter karena mau 
ngerjain tugas, eh tapi si pacar 
malah bilang, “Jadi kamu lebih milih 
ngerjain tugas daripada aku?” 
Akhirnya tugaspun terbengkalai. 

Kalau LDR, hal itu gak akan 
terjadi. Kalau kamu mau ngerjain 
tugas, pasti si pacar SMS-nya, 
“Iya semangat ya nugasnya.” Atau 
misalnya kamu udah kerja, pasti di- 
SMS-nya, “Iya semangat ya 
kerjanya, uangnya kan buat beli 
tiket nanti.” Kalo kayak gitu, 
kerjaan tetep jalan, hubungan 
aman, masa depan juga lancar. 

3. LDR itu Aman 
LDR itu sebetulnya cocok banget 
untuk anak muda. Kita semua tahu, 
masa muda adalah masa di mana 
hasrat dalam diri kita menjadi 
sangat menggebu-gebu. Kalau tak 
bisa ditahan, bisa berbahaya dan 
menghancurkan masa depan. Hasrat 
itu tidak salah, itu manusiawi. 
Namun di usia yang masih dini, 
hasrat itu harus dialihkan dulu. 
Misalnya ke belajar, olahraga, 
musik, atau hal-hal lainnya. 

Nah, LDR ini ‘penahan’ yang bagus. 
Kamu tetap bisa berpacaran, dan 
hasratmu juga tidak membahayakan 
kalian berdua. Kalian bisa 
berhubungan sewajarnya, tidak 
berlebihan, dan aman pastinya... 
apalagi kalau LDR-annya gak 
ketemuan sama sekali. Aman 
banget. 

4. Setiap Pertemuan itu Berharga 
Pasangan LDR itu adalah orang 
yang sangat tahu arti pertemuan. 
Mereka sangat mengerti apa itu 
pertemuan karena tahu bagaimana 
rasanya jarang bertemu. Pasangan 
LDR itu orang yang sangat tahu 
arti sebuah kedekatan karena 
sudah lama dijauhkan jarak. 
Karena jarang ketemu, pasangan 
LDR itu sekalinya ketemu bakal 
sangat menghargai arti sebuah 
pertemuan. Sekalinya ketemu, pasti 
gak mau pisah dan gak mau jauh- 
jauh. Kalau pelukan, kayaknya juga 
gak akan cukup kalau cuma lima 
menit. Karena jarang ketemu, 
pertemuan itu jadi lebih berharga 
dari segalanya bagi pasangan LDR. 
Hal yang paling menyenangkan dari 
LDR adalah pas ketemunya.

Jumat, 24 Oktober 2014

Sleeping lamp

Sleeping Lamp, Wall 75K and Desk 100K (nett)



















Saksi Berlaksa Rasa

image
Ada yang terlalu jatuh hati. Ya, aku salah satunya.

Kursi ini telah jadi saksi, pada pengawal hari kita begitu berani. Ada yang mendatangi, dan ada yang menunggu langkah kaki itu menuju kesini. Ada yang mengucapkan kata terlebih dahulu, bahwa akhirnya kita bisa mengusir malu. Ada yang memulai percakapan demi menaikan selangkah tahapan pada seluruh pengetahuan. Ada yang menunggu serta kehilangan alasan, karena tidak bisa menolak lamanya pertemuan. Ada yang menatap kornea sebagai penembak rasa yang segera turun dari tahta. Ada yang mulai membalas senyuman tanpa mengharapkan imbalan. Ada yang mulai bertanya sebagai pengisi kosa-kata tentangnya dalam kepala. Ada yang sejujurnya mulai akur dengan detak-detak yang bergema di dada. Ada yang menjaga debar agar tak terdengar hingar-bingar. Ada yang sudah tak peduli pada kecepatan waktu, ia hanya ingin menikmati masa-masa bersama objek pengasup rindu. Ada rasa yang menghimpit begitu rumit pusaran kepala, hingga tak bisa aku melanjutkan kata-kata.

source : lovepathie

Tiba-tiba Cinta Datang

Aku telah berpencar ke seluruh penjuru, ternyata pencarianku berhenti padamu. Tiba-tiba kamu tiba dan mengubah yang tiada menjadi ada, seperti cinta misalnya. Kamulah tempat pandangan kornea perlahan-lahan berpusat. Kamulah satu-satunya labirin yang membuatku rela tersesat. Kini kutemukan radar yang mampu mendeteksi keberadaanmu dengan kuat meski tak dari jarak yang dekat, mungkin lewat hati yang sudah ingin melekat. Setiap kali kamu lewat, rasa di dada mulai bergetar hebat, namun bibir bisu merapat. Berharap ini pertanda bahwa kamulah sosok yang kutunggu, bukan yang hanya mampir sesaat. Aku mulai berharap banyak pada ini-itu, termasuk kebetulan-kebetulan yang sebenarnya tak pernah masuk akal. Berdoa semoga ini cara takdir menyatukan kita sebagai kelak yang kekal. 
Bukalah pintu di dadamu, sebab telah kuketuk sejak pertama kita bertemu. Bukalah celah pada hatimu, agar anak-anak rinduku bisa berteduh dari hujan cemas; sebab menjadi yang belum pasti selalu membuatku was-was. Dari segala perasaan-perasaan yang tersimpan, ada satu ketakutan mengapa belum juga isi hati kuutarakan. Benar aku dihampiri keraguan kalau perasaan ini sedang kubangun sendirian. Dan dibalik ketidaktahuan, cinta tak sama sekali kamu rasakan. Tapi aku berdoa, semoga kesempatan masih diberikan agar hatimu tak berpenghuni dan pada suatu waktu hatimu bisa kucuri. Mungkin keberanian belum bermain dalam arena permainan karena dulu kekecewaan lahir sebagai juara bertahan. Tapi kini kuletakkan percaya pada tingkat pertama diatas segalanya. Karena jika hanya menaruh mata pada masa lalu, selamanya akan terkubur disitu. Jika benar cinta milik orang yang percaya, aku akan memulainya lewat mempercayai cinta yang masih berwujud pinta. Jika benar cinta milik orang yang percaya, seandainya kecewa lagi-lagi tiba aku akan menganggapnya sebagai guru pendewasa.
Sementara setiap pertemuan selalu membawa kepada ketidakpastian, entah mengapa aku justru terus memupuk nyali. Sebab pada hati yang sama, aku terjatuh berkali-kali. Seakan aku percaya sepenuhnya pada takdir yang kelak akan menjadikan kita sejoli. Namun aku mengerti, bahwa hal yang paling buruk sekalipun bisa saja terjadi. Kamu memilih lain hati, misalnya. Yang perlu kamu tahu, tak mengapa aku diminta terus menunggu, jika pada akhirnya tetap padaku hatimu menuju. Tak mengapa aku diminta terus bersabar, jika pada akhirnya tetap untukku rasamu menyebar. Juga, tak mengapa aku harus menghentikan rasa, jika pada akhirnya tetap bukan padaku kamu menitip cinta. 
Aku tak peduli dengan kekhawatiran tentang harapan yang akan pupus, pun pada luka yang nantinya akan membius. Padamu aku ingin menetapkan titik fokus. Aku tahu ini terlihat tiba-tiba, tapi sungguh hati tak mengada-ada. Jika bisa kuelakkan teori gravitasi yang menantangi hati untuk terlempar lebih ja(t)uh lagi, pasti kulakukan. Tapi mungkin begini kerja cinta yang sulit dibaca logika, tak bisa kita bermatematika atau memakai rumus-rumus yang tersimpan dalam kepala. Selama apapun memutarinya, takkan bertemu jalan keluarnya. Karena cinta bekerja lewat cara rahasia. Sungguh, aku lelah dipermainkan hatiku sendiri. Rasanya ingin tanyakan segera: akankah kamu memilihku, atau yang bukan aku? Ketidakpastian memang indah, membuat kita berdebar dan banyak menduga. Namun apalah yang lebih indah dari kepastian yang sesungguhnya, ketika ada rasa yang saling berkata ‘iya’ untuk sebuah keadaan ‘bersama’? Sampai kapan harus menunggu agar takdir kita saling menjemput? Sampai kapan harus menunggu agar cinta kita saling menyambut? Sampai Tuhan mengizinkan, tentu saja. Ya, aku sebetulnya tahu jawabnya, namun aku terlalu tak sabar untuk segera melaluinya.
Kedatanganmu yang tiba-tiba memang mengejutkan seisi hati. Ada tanya yang menggerogoti, “Siapkah jatuh, hati?” Setelah kuloncati satu persatu peristiwa yang menghadirkan kita ditengah-tengahnya, aku sadar jika saja semua terlewati tanpamu pasti semudah itu muncul rindu. Tanpa perlu kupompa keluar, rindu sudah menunggu di luar pagar. Berkali-kali lagi bahagia pun dibawa oleh kedua tanganmu disetiap kedatanganmu. Lewat cara-cara sederhana, aku telah jatuh cinta. Meski dikunjungi tiba-tiba, aku tak ingin kamu keluar sebagai pengunjung, tapi inginku sebagai pengisi satu-satunya relung. Menghitung hari tidaklah menjadi mudah bagiku, sebab setiap detik waktu selalu mendesak untuk bertemu. Juga tak mudah untuk mencoba tenangkan inginku yang hanya kamu, mungkin begitulah mencinta tanpa jemu.
Pada akhirnya nanti, yang kupunya hanya harap dan doa dalam sekotak hati. Semoga semesta memberi jalan yang pasti agar kamu datang membuka kunci, kemudian kita saling memiliki. 
source (lovepathie)
Sudah cukup lari-lariannya. Akhirnya aku tahu, sehebat apa pelari pasti punya titik terlelahnya sendiri. Inilah yang kusebut titik henti.
Sudah cukup lari-larinya, akhirnya aku tahu setiap pelari akan mempunyai satu titik berhentinya. Dan mungkin saat inilah titik aku berhenti, berhenti mencari yang lain .

Sejak rasa itu bermula, aku menaruh namamu di urutan pertama saat mengirim doa. Dan segala tentangmu mutlak istimewa. 

Sidang Yudisium UPI Kamda Serang 2014

Tiba saatnya pengumuman dimana kerja keras selama 4 tahun menempuh ilmu di kampus tercinta. Terimakasih semua. Tiada kata yang bisa diucapkan kepada Ibu, Bapak, Staf TU serta seluruh penghuni Kamda UPI Kampus Serang.


bersama seluruh kelas IPA A dan seluruh dosen 

Pulau Tunda

Ini picture saat dimana kami berenam (tapi picture cuma berempat) tiba di Pulau Tunda. Rasanya mustahil untuk saya tiba di pulau ini. Tetapi akhirnya menjadi kenyataan karena sehari atau dua hari sebelumnya saya mendapat kabar dari bang artha (kanan ujung) bahwa mereka dari bandung hendak ke pulau yang di ujung kulon, kenyataannya mereka jadi pergi ke Pulau Tunda. 3 hari disana dan kita semua bermalam di tenda di pinggir pantai. Ah suasana yang begitu romantis ditambah dengan lampu-lampu dari pulau panjang tepat diseberang pulau kami. 



Selasa, 20 Mei 2014

Raisa - LDR

Ku teringat dalam lamunan
Rasa sentuhan jemari tanganmu
Ku teringat walau telah pudar
Suara tawamu, sungguh ku rindu

Tanpamu langit tak berbintang
Tanpamu hampa yang ku rasa

Seandainya jarak tiada berarti
Akan ku arungi ruang dan waktu dalam sekejap saja
Seandainya sang waktu dapat mengerti
Takkan ada rindu yang terus mengganggu
Kau akan kembali bersamaku

Ku teringat walau telah pudar
Suara tawamu, sungguh ku rindu

Tanpamu langit tak berbintang
Tanpamu hampa yang ku rasa

Seandainya jarak tiada berarti
Akan ku arungi ruang dan waktu dalam sekejap saja
Seandainya sang waktu dapat mengerti
Takkan ada rindu yang terus mengganggu
Kau akan kembali bersamaku

Terbit dan tenggelamnya matahari
Membawamu lebih dekat
Denganmu langitku berbintang
Denganmu sempurna ku rasa

Seandainya jarak tiada berarti
Akan ku arungi ruang dan waktu dalam sekejap saja
Seandainya sang waktu dapat mengerti
Takkan ada rindu yang terus mengganggu
Kau akan kembali bersamaku

(seandainya jarak tiada berarti)
Akan ku arungi ruang dan waktu dalam sekejap saja
Seandainya sang waktu dapat mengerti
Takkan ada rindu yang terus mengganggu
Kau akan kembali bersamaku

Doa Terbaik

Sebenarnya saya tidak tahu harus memulai dari mana. Saya hanya ingin bercerita tentang kamu, tentang sepotong pelajaran
hidup yang pernah saya tempuh saat bersama kamu.

Saat kamu yakin, jangan pernah takut kehilangan saya karena saya tidak akan pergi meski bukansaya yang akhirnya menjadi pilihan kamu. Saya akan mengantar kamu dengan senyuman. Diam-diam berdoa agar kamu bahagia menjalani apa yang sudah kamu pilih.

Setelah kamu mulai menjalani tahap demi tahap yang tidak mudah, saya hanya ingin satu hal, satu hal yang paling penting. Tolong jangan pernah mengeluh tentang apa yang sudah kamu pilih. Hal itu hanya akan membuat saya semakin merasa bersalah.Merasa bersalah karena sudah membiarkan kamu menjalani tahapan yang membuat kamu
merasa tidak nyaman. Saya juga akan menyesal mengapa saya dulu tidak berusaha lebih kuat untuk mencegah kamu membuat pilihan yang (menurut saya) kurang baik untuk kamu jalani. Tapi percayalah, saya akan ikut bahagia jika kamu menjalani sesuatu yang memang kamu nikmati.

Berjanjilah untuk tetap konsisten atas komitmen yang telah kamu pilih. Jangan pernah menyesal telah mengambil pilihan ini dan berjanjilah untuk tetap ada bersama saya meski semua mungkin terasa sulit untuk
dijalani. Saya akan tetap berharap dan menunggu. Maaf telah meminta kamu untuk banyak berjanji.

Sayang, maafkan saya jika (mungkin) suatu saat nanti saya bersifat seperti anak kecil, selalu merengek dan seringkali membuat
kamu kesal. Maafkan karena saya telah menyita waktu kamu yang berharga hanya untuk menceritakan lelucon kehidupan yang hari ini saya alami. Saya harap kamu dapat memaafkan semua itu karena hal itu saya lakukan semata mata hanya untuk meyakinkan diri saya bahwa saya ternyata masih memiliki kamu sebagai tempat berbagi. Meski kamu memang bukan yang dulu lagi.

Sayang, seandainya saya memang harus benar-benar melepas kamu dan lama kelamaan kehilangan kamu, saya hanya ingin minta satu hal: tolong perlambat prosesnya hingga saya siap. Izinkan saya untuk benar-benar percaya bahwa kamu memang tidak lagi bersama saya dan bukan lagi “milik” saya. Jangan kejutkan saya dengan proses tiba-tiba seperti ini. Jujur, terselip rasa takut di dalam diri saya sejak kamu memutuskan pilihan yang kamu kehendaki. Rasa takut itu hampir terwujud sekarang.

Dan akhirnya, di sini saya hanya bisa tersenyum dan diam-diam mengamati perkembangan kamu. Terselip doa, semoga kamu menjadi orang yang lebih baik. Sungguh saya tidak merasa dikorbankan atau disingkirkan, karena saya sudah bilang di awal, “saya akan bahagia jika kamu bahagia”. Mungkin kamu tidak tahu, saya sudah siap diabaikan sejak kamu mengambil keputusan yang kamu jalani kini.

Terakhir, berjanjilah untuk bahagia dan menjadi orang yang hebat. Dari jarak berkilo-kilometer ini saya kirimkan doa terbaik untuk
kamu yang di sana, kamu yang pernah mengisi hari-hari terbaik dalam hidup saya.

Kepada Kamu yang Masih dalam "Jika"....

Jika suatu hari kamu rindu dan ragaku terlalu jauh untuk kamu gapai,
berdoalah..
Agar aku dikuatkan, atau kamu diberikan rezeki berlebih untuk menemuiku.

Jika suatu hari kamu merasa tersisihkan karena semua kesibukanku,
mengertilah..
Aku disini berusaha, agar kelak kita bisa bersama dan kita tak perlu bekerja terlalu keras seperti ini, untuk membayar semua waktu saat kita terpisah seperti ini.

Jika suatu hari kamu tidak yakin akan semua yang kita jalani,
berusahalah..
Agar kita bisa diberikan jalan, atau setidaknya diberikan kemantapan hati untuk melalui apa yang sebenarnya begitu ganjil untuk dijalani.
Mencintai dari jauh..

Jika suatu hari kamu membuka mata dan mendapati diriku tak ada disana,
bersabarlah..
Akan datang waktu, dimana jarak terjauh dari aku tak dapat melihatmu adalah ketika saling berpunggungan ketika tidur.

Jika suatu hari kamu mencari sosok untuk kamu rengkuh dengan erat
dan sempurna,
cobalah tetap tenang..
Biarlah malaikat yang menjaga langkahmu, biarlah sayapnya menggenggammu erat dan membuatmu aman. Aku yakin, malaikat menyayangi mereka yang mencintai tanpa syarat.

Jika suatu hari kamu kebingungan menentukan langkah, sedangkan aku terlalu fana untuk bisa kamu andalkan,
Yakinilah..
Apapun jalan yang kamu ambil, selama untuk kebaikan kita bersama, aku disini akan tetap tersenyum, memberika suntikan semangat melalui setiap permintaanku kepada Tuhanku.

Jika suatu hari kamu merasa semua yang kita jalani tanpa tujuan,
Ingatlah..
Kita pernah memutuskan untuk bersama, saling jatuh cinta dan berharap pada mimpi yang pernah kita bangun. Berkomitmen menjalani semua, dan saling menjaga segala rasa.

Jika suatu hari kamu ingin mengakhiri ini semua,
renungkanlah..
Ada kelelahan yang tak dapat kita sembunyikan dalam menjalaninya, tapi akan ada penyesalan yang terukir pasti dan juga tenaga yang terkuras habis apabila suatu saat nanti kita memutuskan berjalan sendiri.

Jika suatu hari kamu lelah,
Percayalah..
Aku masih disini, di tempat kita biasa bertemu, menunggumu datang untuk kembali bercengkrama, walau sesudahnya ada episode baru bernama rindu yang lebih hebat.

Jika suatu hari kamu merasa dadamu hangat,
Peganglah..
Itu doaku, agar kamu selalu merasa
tenang. Tuhan sedang menyentuhmu, karena pintaku dalam sujudku.

Untuk kamu yang kucintai dari
jauh..
bersabarlah..
Aku disini.. Masih ditempat yang
sama, dengan rindu yang menumpuk,
dan cinta yang tak kalah banyaknya..
Aku disini, menunggumu pulang.
Karena kamu, sudah kubuatkan rumah.
Didalam sini.
Dalam hatiku, yang selalu tak pernah gagal untuk kamu sentuh.

Senin, 19 Mei 2014

Jauh di mata dekat di hati

Hey perempuan cantik yang kupanggil teteh,

Sebelumnya terima kasih atas segala support yg diberikan. Aku ingin sekali memelukmu.Tapi saat ini, mungkin baru hanya bisa sebatas emote peluk itu. Terima kasih karena selalu jadi teteh nomer satu yang selalu ada disitu. Aku memang anak sulung dari 2 bersaudara dan tak punya teteh kandung. Tapi kamu sudh seperti menjagaiku dari kejauhan. Seperti menekankan kalau aku tidak pernah sendirian. Memberikan perhatian yang kamu titipkan lewat perkataan. Membantuku melewati masa-masa sulitku. Menemaniku dengan kata-kata penyemangatmu. Dan hal paling manis adalah ketika kamu ingin terbang melesat berada di dekatku saat ku hadapi susahku. Mungkin kadang kamu tak banyak bicara, tapi kamu selalu menunjukkan kamu tetap ada disana.Berbagi denganmu adalah salah satu hal menyenangkan yang suka kulakukan. Mungkin kamu memang teteh kiriman dari Tuhan.

Aku ingat setahun lalu. Kita hanya dua perempuan yang saling tak kenal, beda usia, terpaut jarak. Tapi sekarang kita sepasang kakak beradik yang saling bercerita tentang segala hal termasuk cinta, berharap bisa bertemu disuatu ketika. Dari puluhan adik-adik barumu, aku adalah salah satu yang peduli padamu. Jadi jangan pernah sungkan untuk cerita padaku, hal apapun yang menganjal hatimu. Sudah berkali banyak teteh-teteh manis yang datang lalu pergi, aku hanya meminta agar kamu tetap disini.

Seandainya kamu teteh dari satu ayah. Aku pernah cerita-cerita tentangmu pada mereka, suatu hari nanti akan kukenalkan langsung pada mereka. Agar juga kamu panggil mereka ayah dan mama. Terlalu banyak seandainya dalam pikiranku.Seandainya kau disini, seandainya…
seandainya dan seandainya. Tapi seandainya kamu benar-benar ada disini, sungguh aku akan memelukmu manja dengan sangat lama. Makan es krim berdua, menikmati hujan bersama, perang bantal sampai menyerah dan hal hal menyenangkan lainnya. Pasti banyak yang bisa kubagi bersamamu. Kita hanya tinggal menunggu waktu. Janji suatu hari nanti kita akan begitu?

Teh titin, aku sayang sekali padamu. Jaga dirimu baik-baik disana, tunggu sampai Tuhan yang mendekatkan kita untuk bertemu mata demi mata. Aku percaya pada jarak, dia tak pernah bermaksud menjauhkan. Ia justru mendekatkan.

Peluk penuh cinta dari perempuan yang kamu anggap adik ({})