Hey perempuan cantik yang kupanggil teteh,
Sebelumnya terima kasih atas segala support yg diberikan. Aku ingin
sekali memelukmu.Tapi saat ini, mungkin baru hanya bisa sebatas emote
peluk itu. Terima kasih karena selalu jadi teteh nomer satu yang selalu
ada disitu. Aku memang anak sulung dari 2 bersaudara dan tak punya
teteh kandung. Tapi kamu sudh seperti menjagaiku dari kejauhan. Seperti
menekankan kalau aku tidak pernah sendirian. Memberikan perhatian yang
kamu titipkan lewat perkataan. Membantuku melewati masa-masa sulitku.
Menemaniku dengan kata-kata penyemangatmu. Dan hal paling manis adalah
ketika kamu ingin terbang melesat berada di dekatku saat ku hadapi
susahku. Mungkin kadang kamu tak banyak bicara, tapi kamu selalu
menunjukkan kamu tetap ada disana.Berbagi denganmu adalah salah satu hal
menyenangkan yang suka kulakukan. Mungkin kamu memang teteh kiriman
dari Tuhan.
Aku ingat setahun lalu. Kita hanya dua perempuan yang saling tak
kenal, beda usia, terpaut jarak. Tapi sekarang kita sepasang kakak
beradik yang saling bercerita tentang segala hal termasuk cinta,
berharap bisa bertemu disuatu ketika. Dari puluhan adik-adik barumu, aku
adalah salah satu yang peduli padamu. Jadi jangan pernah sungkan untuk
cerita padaku, hal apapun yang menganjal hatimu. Sudah berkali banyak
teteh-teteh manis yang datang lalu pergi, aku hanya meminta agar kamu
tetap disini.
Seandainya kamu teteh dari satu ayah. Aku pernah cerita-cerita
tentangmu pada mereka, suatu hari nanti akan kukenalkan langsung pada
mereka. Agar juga kamu panggil mereka ayah dan mama. Terlalu banyak
seandainya dalam pikiranku.Seandainya kau disini, seandainya…
seandainya dan seandainya. Tapi seandainya kamu benar-benar ada
disini, sungguh aku akan memelukmu manja dengan sangat lama. Makan es
krim berdua, menikmati hujan bersama, perang bantal sampai menyerah dan
hal hal menyenangkan lainnya. Pasti banyak yang bisa kubagi bersamamu.
Kita hanya tinggal menunggu waktu. Janji suatu hari nanti kita akan
begitu?
Teh titin, aku sayang sekali padamu. Jaga dirimu baik-baik disana,
tunggu sampai Tuhan yang mendekatkan kita untuk bertemu mata demi mata.
Aku percaya pada jarak, dia tak pernah bermaksud menjauhkan. Ia justru
mendekatkan.
Peluk penuh cinta dari perempuan yang kamu anggap adik ({})
Senin, 19 Mei 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar